Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas pada Pasien Brokopneumonia

Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas pada Pasien Brokopneumonia

Authors

  • Wahyu Tri Astuti Departemen Keperawatan Anak, Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
  • Emah `` Marhamah Departemen Keperawatan Anak, Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
  • Nasihatut Diniyah Departemen Keperawatan Anak, Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara

Keywords:

batuk produktif, bronkhopneumonia, cuping hidung, nebulizer, ronkhi

Abstract

Latar Belakang: Bronkopneumonia adalah peradangan parenkim paru yang mengakibatkan tersumbatnya alveolus dan bronkeolus oleh eksudat, ditandai batuk produktif atau nonproduktif, ronkhi, nyeri dada, retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung, sianosis dan demam, dapat diatasi dengan pemberian terapi inhalasi nebulizer. Presentase bronkopneumonia 30% dari seluruh angka kejadian penyakit anak di ruang Flamboyan RS TK. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang. Tujuan : Menggambarkan penerapan terapi inhalasi nebulizer pada An. A untuk mengatasi kebersihan jalan nafas pada bronkopneumonia. Metode: Penelitian penulisan publikasi ilmiah ini yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek adalah anak usia 3 tahun, dengan batuk produktif pada bronkopneumonia tanpa komplikasi, frekuensi napas 43 kali/menit, ronkhi. Penelitian dilakukan di Ruang Flamboyan. Hasil : Tindakan nebuliser dilakukan selama 3 x 24 jam, anak dan keluarga awalnya tidak kooperatif, anak sering melepas sungkup nebul dan sering menangis, setelah 1 kali tindakan anak kooepratif dalam tindakan. Simpulan: Sebelum pemberian terapi nebulizer dengan NaCl 1 cc + Ventolin 1 cc + Bisolvon 10 tetes, frekuensi pernapasan 43 kali/menit, batuk terus-menerus, pernapasan cuping hidung, ronkhi, setelah dilakukan terapi, frekuensi pernapasan menjadi 26 kali/menit, batuk berkurang, napas normal.

Downloads

Published

2019-07-23

Issue

Section

Articles
Loading...