Penerapan Relaksasi Benson Untuk Mengatasi Masalah Utama Nyeri Akut Pada Pasien Post Apendiktomi

Penerapan Relaksasi Benson Untuk Mengatasi Masalah Utama Nyeri Akut Pada Pasien Post Apendiktomi

Authors

  • Emah Marhamah Emah Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang
  • Kurniawan Bagus Sugiarto Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang
  • Rachma Kusumastuti Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang

DOI:

https://doi.org/10.56186/jkkb.174

Keywords:

post apendiktomi, relaksasi Benson, tingkat nyeri

Abstract

Nyeri post apendiktomi terjadi karena setiap prosedur pembedahan mengakibatkan terputusnya jaringan (luka) yang mengeluarkan prostaglandin dan leukotriens kemudian diteruskan ke spinal cord untuk menghasilkan impuls nyeri. Nyeri post apendiktomi  dapat dikontrol dengan penatalaksanaan farmakologis dan non farmakologis. Salah satu penatalaksanaan non farmakologis dengan melakukan relaksasi Benson. Tujuan : menggambarkan penerapan relaksasi Benson untuk mengatasi masalah nyeri akut pada pasien post apendiktomi. Metode : deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian 2 pasien menggunakan non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling pada pasien post apendiktomi di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Tidar Kota Magelang, Tindakan dilakukan selama 3 hari dengan melakukan pemberian relaksasi Benson selama 10-20 menit, mengukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Hasil : kedua responden memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan subjek studi kasus, pengkajian keperawatan didapatkan hasil pada pasien Ny. Z  mengeluh nyeri setelah 6 jam post apendiktomi, nyeri terasa saat pasien berganti posisi dan berkurang saat berbaring, kualitas nyeri seperti tersayat-sayat, nyeri pada perut kanan bawah bekas operasi, nyeri skala 6 dan nyeri hilang timbul berdurasi kurang lebih 8 menit. Pada pasien Tn. M mengeluh nyeri post apendiktomi H+0, nyeri bertambah ketika pasien bergerak dan berkurang saat pasien istirahat, seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada perut kanan bawah bekas operasi, nyeri dengan skala 5 dan nyeri hilang timbul berdurasi selama kurang lebih 5 menit Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi). Kondisi sebelum pelaksanaan tindakan pada Ny. Z nyeri dengan skala 6 dan Tn. M nyeri dengan skala 5. Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan keperawatan yaitu penerapan relaksasi Benson selama 3 hari berturut-turut, diberikan 2 kali dalam sehari dengan durasi waktu 10 sampai dengan 20 menit. Simpulan : Kondisi setelah pelaksanaan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat nyeri pada kedua responden mengalami penurunan. Ny. Z dari tingkat nyeri 6 menjadi 3 dan pada Tn. M mengalami penurunan tingkat nyeri dari 5 menjadi 3. Penerapan relaksasi Benson terbukti efektif karena mampu menurunkan tingkat nyeri pada kedua responden post apendiktomi.

References

Amalia, H. 2016. Hubungan Pola Asuh Gizi Dengan Status Gizi Pada Pasien Gangguan Sistem Pencernaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang.

Arifuddin, A., Salmawati, L., & Prasetyo, A. 2017. Faktor Resiko Kejadian Apendisitis Di Bagian Rawat Inap RSU Anutapura Palu 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 26–33. Diunduh dari: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Preventif/article/view/8344. Diakses pada tanggal: 30 Maret 2023.

Awaluddin. 2020. Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Apendisitis Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu. Jurnal Stikes Luwuraya, 7(1), 67-72. Diunduh dari: http://jurnalstikesluwuraya.ac.id/index.php/eq/article/view/30/21.

Diakses pada tanggal: 30 Maret 2023.

Baratawidjaja KG, Rengganis I. 2014. Imunologi Dasar. Edisi 10. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Benson, H., & Proctor, W. 2011. Dasar-Dasar Respons Relaksasi. Bandung: Kaifa.

Darwin E. 2018. Imunologi dan Infeksi. Padang: Andalas University Press.

Datak, G., Yetti, & Hariyati. 2008. Penurunan Nyeri Pasca Bedah Pasien TUR Prostat melalui Relaksasi Benson, Jurnal Keperawatan Indonesia, vol. 12, No. 3. Diunduh dari: http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/218/430. Diakses pada tanggal: 15 Februari 2023.

Depkes RI. 2018. Kasus Appendicitis Di Indonesia. Di Akses Dari: Http://www.Artikelkedokteran.Com/Arsip/Kasus-Apendisitis-Indonesia-Pada-Tahun-2018. Diakses pada tanggal: 25 Februari 2023.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2018. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2018. Jawa Tengah: Dinkes Jawa Tengah. Lukman 2013. Intravena Terapi. www.sehatgroup.com. Diakses pada tanggal: 25 Februari 2023.

Handaya, A. Y. 2017. Penyakit Bedah Saluran Cerna. Yogyakarta: ANDI.

Huda, C. K. N. (2019). Perbedaan Jumlah Leukosit Pada Pasien Apendisitis Non-Perforasi dan Apendistis Perforasi di RSD dr. Soebandi Jember.

Jamaludin, Nur Khikmatul Ulya. 2017. Proses Penyembuhan Luka Post Operasi. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI. 2014. Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular. In Kementerian Kesehatan RI.

Kiswari Rukman. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta: Erlangga.

Manurung, M., Manurung, T & Siagian, P. 2019. Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Appendiktomi Di RSUD Porsea. Jurnal Keperawatan Priority (Online).Vol. 2, No. 2, Juli 2019 ISSN 2614-4719. Halaman 61-69.

Mardalena, I. 2018. Buku Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan hal:151. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Mubarak, W, I., Indawari, L., & Susanto J. 2015. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.

Nurafif, HA & Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC –NOC. Yogyakarta: Media Action Publishing.

Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Konsep, Proses, dan Praktik). Jakarta: EGC.

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfameda & Kenal Medika.

Septiana, A., Inayati, A., & Ludiana. 2021. Penerapan Teksin Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Apendiktomi Di Kota Metro. Vol. 1, No. 4, Desember 2021 ISSN 2807-3649. Halaman 444-451. Jurnal Cendikia Muda (Online). Diunduh dari: Jurnal Cendikia Muda (Akperdharmawacana.ac.id). Diakses pada tanggal: 15 Februari 2023.

Siswandi, A. 2015. Gambaran Klinis Pasien Apendisitis Akut Dengan Menggunakan Penilaian Tzanakis Skor Dan Alvarado Skor Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Medika 2(3).

Solehati, T & Kosasih, C. E. 2015. Konsep & Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas. (Anna, Ed). Bandung: PT. Refika Aditama.

Swift. 2015. Numeric Rating Scale (NRS). Diunduh dari: https://perawat.org/8-alat-pengkajian-nyeri-terpopuler-yang-mudah-digunakan/. Diakses pada tanggal: 03 April 2023.

Tasleem, S., Gulnaz, N., Afzal, A., & Courtney, D. 2018. Rasio Neutrofil Limfosit (NLR) sebagai Prediktor Apendisitis Akut. Sejarah PIMS-Shaheed Zulfiqar Ali. Universitas Kedokteran Bhutto, 14 (1), 79-83.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Cetakan III. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.

Wijaya, W., Eranto, M. dan Alfarisi, R. 2020. Perbandingan Jumlah Leukosit Darah Pada Pasien Appendisitis Akut Dengan Appendisitis Perforasi. 11(1).

Wismaya, I. 2017. Perbedaan Rasio Neutrofil/Limfosit Pada Penderita Apendisitis Akut Tanpa Perforasi Dan Dengan Perforasi. Widya Mandala Catholic University Surabaya.

Zakiyah, Ana. 2015. Nyeri: Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta: Salemba Medika.

Downloads

Published

2024-07-30

Issue

Section

Articles
Loading...