SENAM TERA DENGAN PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DIABETES MILLITUS

SENAM TERA DENGAN PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DIABETES MILLITUS

Authors

  • Wahyu Tri Astuti Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang
  • Lis Nurhayati Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang
  • Ariska Khoirina Ergi Fitri Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang
  • Kristian Erwin Alfero Sugiyanto Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang

DOI:

https://doi.org/10.56186/jkkb.116

Keywords:

Diabetes Mellitus, Kadar Gula, Senam Tera

Abstract

Latar Belakang : Diabetes militus dapat terjadi akibat kerusakan sel beta pankreas karena faktor autoimun, genetik atau idiopatik dan resistensi insulin terkait perubahan gaya hidup. Dampak jika terjadi peningkatan kadar glukosa darah dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, termasuk merusak pembuluh darah kecil di organ ginjal, jantung, mata, ataupun sistem saraf, ketika tidak ditangani dengan baik pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit seperti jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan pada saraf. Latihan fisik yang teratur adalah berolahraga 3- 5 kali dalam seminggu. Hal ini akan meningkatkan sensivitas insulin dalam tubuh, sehingga insulin mengatur glukosa yang masuk dan dapat merubah glukosa menjadi energi. Tujuan : mengetahui hubungan senam tera terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes militus di Posyandu Lansia BKL Kadang Wredho di Kelurahan Kramat Selatan Magelang Utara. Metode : Rancangan Quasi Eksperient, dengan one group pre posttest without control, sampel yang digunakan adalah 30 responden, di bulan September hingga bulan Oktober 2022, di halaman BKL Kadang Wredho Kramat Selatan Magelang Utara, alat yang digunakan adalah glucometer, soundsistem, safety lancet, SOP senam tera. Hasil : sebelum melakukan senam tera, persentase terbesar kadar glukosa darah puasa tinggi yaitu 138-323 mg/dl sebanyak 15 responden (50%). Setelah melakukan senam tera pada lansia penderita diabetes militus sebanyak 1x dalam sebulan, gula darah menurun 138-323 mg/dl dari 15 responden menjadi 10 responden (33,3%) dan yang ke gula darah normal dari 16,6 persen menjadi 46,7 %.Berdasarkan hasil analisa uji t-test paired dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai t hitung sebesar 3,601. p value : 0,001. Nilai tersebut berada di daerah penerimaan H1 (t tabel=1,69). Simpulan : Hasil analisa dapat disimpulkan bahwa senam tera sangat efektif untuk menurunkan kadar gula darah lansia diabetes melitus di BKL Kadang Wredo Magelang Utara.

 

Kata kunci : Diabetes mellitus, kadar gula, senam tera

References

ADA (American Diabetes Association). (2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care

Achmad, S. (2017). Pengaruh Senam Tera Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pasien DM Peserta Prolanis Di UPT Puskesmas Cangkrep Purworejo. Naskah Publikasi.

Angelina, B. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed.5, Vol.2. (M. T. Iskandar, Ed.) (5th ed.). EGC MEDICAL

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Arisman, D. (2011). Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus, Dislipidemia. Jakarta: EGC

Anshori, A. D. (2016). Pengaruh Senam Tera Terhadap Tingkat Stress pada Lansia. Jurnal Kesehatan Olahraga, 6(2), 1–7.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta Timur: Trans Info Media

Depkes RI, (2013), Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Firdha Novitasari, Baskoro Setioputro, R. (2013). Pengaruh Senam Tera Terhadap Kadar Gula Darah Lansia Dengan Diabetes Melitus Di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Dr. Soebandi, 1, 41–49

Andini, A., & Indra, E. novita. (2016). Perbedaan pengaruh frekuensi latihan senam aerobik terhadap penurunan persentase lemak tubuh dan berat badan pada members wanita. Medikora, 15(1), 39–51. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/view/10071

Kementerian Kesehatan RI Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta.

Komunitas Senam Tera, J. B. (2009). Mengenal Senam Tera Indonesia. Retrieved from http://senamteraindonesiajakartabarat.blogspot.co.id/2009/05/mengenal- senamtera-indonesia_25.html

Lara, A. G., & Hidajah, A. C. (2017). Hubungan Pendidikan, Kebiasaan Olahraga, Dan Pola Makan dengan Kualitas Hidup Lansia di Puskesmas Wonokromo Surabaya. Jurnal PROMKES, 4 (1),59.

Lestari, Zulkarnain, & Sijid, A. (2021). Diabetes Melitus: Review etiologi, patofisiologi, gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan dan cara pencegahan. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 7(1), 237–241

Notoatmojo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

Novitasari, Afifah, dkk. (2013). Inovasi dari Jantung Pisang (Musa spp). Surakarta: STIKes Kusuma Husada. 99 hal

Isfandiari, Muhammad Atoilah dan Nurlaili Haida Kurnia Putri, (2013). Hubungan 4 Pilar Pengendalian DM tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah, Surayabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Amerta Nutrition, 1(2), 80. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6229

PERKENI, 2019, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, PERKENI, Jakarta

PERKENI. (2011). Konsesus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI.

Prastika D, (2016). Hubungan Lama Menstruasi Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Siswi SMA N 1 Wonosari. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta. Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pratiwi, P., Amatiria, G., & Yamin, M. (2013). Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Kesehatan, 5(1), 11–16.

Riyadi, S., & Sukarmin. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin & Endokrin pada Pankreas. Jakarta: Graha Ilmu

Santosa, A.,dkk. (2017). Body mass index to predict pre-diabetes. Afrika: Ethiopian Journal of Health Development.

Sipayung, R., Siregar, F. A., & Nurmaini. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 pada Perempuan Usia Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2017. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, Dan Ilmu Kesehatan, 2(1). https://doi.org/10.24912/jmstkik.v2i1.1461

Soegondo, S., Soewondo, P. & Subekti, I. (2013). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Pusat Diabetes dan Lipid RSCM FKUI

Setiawan G. et al. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia) terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Manado: Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi

Syahbudin, Syafril. (2007). Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudoyo, A. W., & Setiyohadi, B. A. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FK UI.

Suyono, S. et al. (2018) Penatalaksanaaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Badan Penerbit FKUI

Tandra (2013). Life healthy With Diabetes. Cetakan 1. Yogyakarta : Rapha Publising

Price, S.A., dan Wilson, L.M., 2006, Patofisiologi, Konsep Klinis ProsesProses Penyakit,Edisi 6, hal. 1271; Huriawati H, Natalia S, Pita Wulansari, Dewi Asih (eds), Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Widianti. A.T. dan Proverawati, A. 2010. Senam dan Kesehatan. Yogyakarta: Kuha Medika

Downloads

Published

2023-07-31

Issue

Section

Articles
Loading...